Wednesday, 17 November 2010

Surat Ida: Favor ajuda hela hato'o hela pergunta ba sira

Hau Arsenio, Estudante ida nebe mos estuda hotu iha Jogja iha universidade AtmaJaya tur fatin iha Janti, Kabupaten Sleman kuaje 25 Km husi merapi neduni sei iha nafatin zona aman. Karik Delegadu Governu Timor dirizi husi Vice MNE atu halo duni "pers konference" favor ida hato'o hela pergunta ba sira tanba dala barak pergunta nebe maka durante ne'e ami ejiji hodi responde iha ne'e nunka mais atu responde diak karik tanba deit laiha representante husi Media Timor iha ne'e (jogja).


Pergunta maka hanesan tuir mai ne'e:

1. Tuir Delegasaun VIP nia hare, oinsa los ho status Merapi??? Baihira maka atu nakfera ka ameasa??

(Tanba resultadu hatudu iha ingkontru katak, sei la evakua, no mos sei la fahe orsan, maibe atu hari fali posko ida no observa situasaun iha Jogja)...Konfirma tok ba sira Posko Merapi ne'e maka Hotel Spahir karik??..................

2. Wainhira merapi atu nakfera sempre hetan alerta husi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Jogjakarta (bele ba iha nia website) nebe maka deriji husi Sr. Surono meske tarde oetuan maibe prediksaun ba horas 2-3 hanesan ne'e mos salva duni ona ema nia vida, husu tok ba sira...Iha duni aksesu ba informasaun ne'e ka lae?? ou keta halo durante ne'e kala sira nem hatene saida maka Sr. Surono nia servisu...no atu mos konfirma ba Povu Timor katak sira iha ne'e mai visita familia no mos sai turista duni!!!!...........

3. Planu saida maka sira perpara ona hodi responde ba situasaun merapi wainhira nakfera???...Husu tok ba sira tanba sa maka hili Jogja wainhira hare distancia husi Jogja - Solo (kuaje 65km)...Nusa sira lahili Surabaya ka Kupang???

4. Pontu ida ne'e maka importante ba sira atu hatan katak; Estudante Timor iha Jogja hamutuk hira??? Tengke iha numero nebe maka certo, labele halo fali prediksaun katak iha mais ou menus 1000 to 2000.

Tanba sa maka hu hakarak hato'o pergunta ida ne'e:

Permeiru; Wainhira iha misaun hodi salva Vida antaun vida 1 mos tengke sura hotu labele hakfodak dt dpois haksoit mai ona sem hatene numero claro

Segundo; Ha'u konfia 65% sira laiha dadus nebe maka kompletu no laiha koneksaun servisu diak entre MNE no Embasador (hetan dadus husi Asosiasaun Etudante Timor Leste AETIL iha Jogja - tanba hodi halo ijin belajar ka KITAS) no mos Minesterio Edukasaun (Antes ami atu mai estuda iha ne'e ami sempre ba iha ME hodi halo surat deklarasaun)

File hirak ne'e iha duni no updated duni ka lae???

Maka ne'e deit ona, hu sente kolega barak maka hato'o ona karta no publika duni iha Tempo Semanal no hu hato'o agradese ba Media liu-liu tempo semanal hodi ajuda dezenvolve Timor iha area informasaun.

Abraso

8 comments:

Bere Buti said...

Prihatin juga dengan peristiwa alam meletusnya Gunung Merapi dan akibatnya bagi mahasiswa asal Timor Leste di kota Jogjakarta. Sebagai saudara sedarah Timor Leste, tentu sangat memahami kekwatiran dan keresahan di tengah situasi yang tak menentu, proses perkuliahan menjadi terganggu.

Hanya saja, sangat disesalkan bahwa dalam situasi seperti ini ko terkesan para mahasiswa begitu cengeng. Bukan tidak senang mereka mengkritisi lambatnya penanganan dari pemerintah Timor Leste, tetapi lebih pada mentalitas para intelektual generasi muda Timor Leste.

Dalam situasi emergency, seharusnya mahasiswa lebih pro-aktif. Benar, bahwa banyak dari mereka telah mengantisipasi dan menyelamtakan/mengungsikan diri ke tempat lain tanpa tergantung pada Kedutaan atau pun Pemerintah Pusat.
Benar pula bahwa Pemerintah lambat dalam persoalan ini. Perlu diingat bahwa situasi emergency di dalam negeri saja pemerintah sudah lambat merespon karena belum memiliki Emmergency preparedness Plan yang terorganisir, berkwalitas dan berpengalaman. Apalagi yang diharapkan unutk menangi suatu situasi emergency terhadap rakyatnya di negara lain. Saya percaya bahwa belum ada system yang telah diestabilisasi.

Maka, pada akhirnya pemerintah mau menanggapi dengan mengirimkan delegasi, seharusnya para mahasiswa cooperative dengan menyediakan datum dan factum dari lapangan, bukan sebaliknya menkritisi. Sudah tahu sumber daya manusia Timor Leste masih sangat terbatas, yang tergabung dalam delegasi pun bukan ahli vulkanik atau tim SAR yang siap menerapkan langkah-langkah penyelamatan, mereka hanya saudara sedarah kita yang dengan segala keterbatasannya, mencoba yang terbaik walau di sana sini terdapat banyak kekurangan.

Kita tidak bisa mengharapkan suatu langkah sempurna dari pemerintah Timor Leste,... lha Indonesia yang 60-an tahun merdeka, dengan segala fasilitas dan sumber daya yang ada toh masih kehilangan ratusan rakyatnya dalam bencana tersebut.

Ada banyak mahasiswa yang diam dan terus merefleksi demi suatu mase depan yang lebih baik bagi Timor Leste. Bagi mereka yang diam akan menemukan satu komitment, bahwa penanganan pemerintah saat ini tidak tepat, dan saya harus siap berbuat yang lebih baik bila kesempatan itu datang.
Tetapi bagi mereka yang berkoar ini dan itu, tuntut ini dan itu, dan ada pula yang S2, mungkin S3,... mungkin lagi mengkritisi supaya dapat posisi saat pulang nanti, tetapi saya sama sekali tidak yakin bahwa, mereka ini juga akan menerapkan satu system yang lebih baik bila ada kesempatan nanti,... mungkin akan jauh lebih jelek dari mereka yang menjabat saat ini.

Saya membaca surat-surat dari para mahasiswa di tempo semanal, dan sangat disayangkan...
seharusnya bergandengan tangan dengan pemerintah, selesaikan dulu persoalan emrgengy yang dihadapi, pastikan semua mahasiswa asal Timor Leste di Jogja aman, kemudian kita mulai mengevaluasi pemerintah, katakan bahwa langkah ini salah, seharusnya begini, kalo butuh sumber daya manusia, kami siap membantu, kalo butuh factum dan datum kami siap menyediakan. Katakan bahwa anda telah salah menggunakan uang rakyat saat menangani kasus ini, tuntut tuk diinvesitgasi dan ajukan ke pengadilan, berikan hukuman sesuai hukum yang berlaku.

Pasti ada banak yang tidak setuju dengan pendapat ini, dan welcome tuk berdiskusi.......

Anonymous said...

Prihatin juga dengan peristiwa alam meletusnya Gunung Merapi dan akibatnya bagi mahasiswa asal Timor Leste di kota Jogjakarta. Sebagai saudara sedarah Timor Leste, tentu sangat memahami kekwatiran dan keresahan di tengah situasi yang tak menentu, proses perkuliahan menjadi terganggu.

Hanya saja, sangat disesalkan bahwa dalam situasi seperti ini ko terkesan para mahasiswa begitu cengeng. Bukan tidak senang mereka mengkritisi lambatnya penanganan dari pemerintah Timor Leste, tetapi lebih pada mentalitas para intelektual generasi muda Timor Leste.

Dalam situasi emergency, seharusnya mahasiswa lebih pro-aktif. Benar, bahwa banyak dari mereka telah mengantisipasi dan menyelamtakan/mengungsikan diri ke tempat lain tanpa tergantung pada Kedutaan atau pun Pemerintah Pusat.
Benar pula bahwa Pemerintah lambat dalam persoalan ini. Perlu diingat bahwa situasi emergency di dalam negeri saja pemerintah sudah lambat merespon karena belum memiliki Emmergency preparedness Plan yang terorganisir, berkwalitas dan berpengalaman. Apalagi yang diharapkan unutk menangi suatu situasi emergency terhadap rakyatnya di negara lain. Saya percaya bahwa belum ada system yang telah diestabilisasi.

Maka, pada akhirnya pemerintah mau menanggapi dengan mengirimkan delegasi, seharusnya para mahasiswa cooperative dengan menyediakan datum dan factum dari lapangan, bukan sebaliknya menkritisi. Sudah tahu sumber daya manusia Timor Leste masih sangat terbatas, yang tergabung dalam delegasi pun bukan ahli vulkanik atau tim SAR yang siap menerapkan langkah-langkah penyelamatan, mereka hanya saudara sedarah kita yang dengan segala keterbatasannya, mencoba yang terbaik walau di sana sini terdapat banyak kekurangan.

Kita tidak bisa mengharapkan suatu langkah sempurna dari pemerintah Timor Leste,... lha Indonesia yang 60-an tahun merdeka, dengan segala fasilitas dan sumber daya yang ada toh masih kehilangan ratusan rakyatnya dalam bencana tersebut.

Ada banyak mahasiswa yang diam dan terus merefleksi demi suatu mase depan yang lebih baik bagi Timor Leste. Bagi mereka yang diam akan menemukan satu komitment, bahwa penanganan pemerintah saat ini tidak tepat, dan saya harus siap berbuat yang lebih baik bila kesempatan itu datang.
Tetapi bagi mereka yang berkoar ini dan itu, tuntut ini dan itu, dan ada pula yang S2, mungkin S3,... mungkin lagi mengkritisi supaya dapat posisi saat pulang nanti, tetapi saya sama sekali tidak yakin bahwa, mereka ini juga akan menerapkan satu system yang lebih baik bila ada kesempatan nanti,... mungkin akan jauh lebih jelek dari mereka yang menjabat saat ini.

Saya membaca surat-surat dari para mahasiswa di tempo semanal, dan sangat disayangkan...
seharusnya bergandengan tangan dengan pemerintah, selesaikan dulu persoalan emrgengy yang dihadapi, pastikan semua mahasiswa asal Timor Leste di Jogja aman, kemudian kita mulai mengevaluasi pemerintah, katakan bahwa langkah ini salah, seharusnya begini, kalo butuh sumber daya manusia, kami siap membantu, kalo butuh factum dan datum kami siap menyediakan. Katakan bahwa anda telah salah menggunakan uang rakyat saat menangani kasus ini, tuntut tuk diinvesitgasi dan ajukan ke pengadilan, berikan hukuman sesuai hukum yang berlaku.

Pasti ada banak yang tidak setuju dengan pendapat ini, dan welcome tuk berdiskusi.......

Anonymous said...

boa tarde
Ba alin sira nebe halao estudo iha Indonesia.
Bainhira hau lé ita boot sira nia perkupasaun nee hau mos triste, triste laos tamba governo la fo osan, maibe triste tamba governo laiha seriedade, no honestidade no considera alin sira nudar Timor nia oan.
Alin sira lembra fila fali, ema timor nee nia lema ida maka han ka la han ita tenke hamutuk, nee maka hatudu durante tinan 24 nian laran.

Alin sira distino ema ida-idak nian laos sosa ho osan maibe depende ba destinasaun Maromak nian, nebe fiar an ba lalika perkupa ho osan nebe maka coruptor sira lori mai i lori fila nee, iha dicionario Lider partido no governante sira nian nee lé la salah ida.
naran katak konfia imi nia an kaer metin lia menon husi inan amang loron ida imi mos bele sai panate ba ema seluk.
Adeus...
Adddddddd

Anonymous said...

Penanggapan ba Jano Buti nia komentario :

Ita boot koalia dehan mahasiswa cengeng, nee tuir hau nia hanoin lalos, tamba sa ? Governo koalia iha media nasional no internasional (ABC news) katak atu mai buka solusaun/ halo evakusaun ba estudantes maibee sira mai nunka halo buat ida. Mahasiswa kritika tamba laos foin problema erupsaun volkano deit. Sei iha problemas barak mak akontese ona, maluk barak labele perpanjang sira nia Passport ho KITAS tamba deit atu urus buat sira nee dipersulit. Ita boot ba iha Ministerio Edukasaun husu took estudante nain hira mak uluk hatama nia rekomensaun para mai halo eduksaun iha Indonesia i kompara took hira mak ativu hela perpanjang passaporte ho KITAS.... ??? maizumenos 20% - 30% mak la perpanjang ona nia dokumentus karik, i sira iha mak KTP...ministro negosio rasik la hatene data kona ba sidadaun Timor Leste iha Indonesia.

Tuir hau nia haree governo la interese duni ba sidadaun nebee hela iha Yogyakarta. Embaixada rasik hatene katak erupsaun komesa dia 26 Outubro maibee nunka foo informasaun ruma ba Governo katak estudantes iha hela area perigu. Karik tuir ita boot nia hanoin foo infomasaun ba Governo central ( Dili) moos tenki aprova lai ka..ou presiza fasilidade ou material ruma nebee presiza orsamentu boot...??? Cuma SMS ou email oan ida.....

Koalia kona ba mengungsi, mahasiswa barak mak mengungsi tia ona ba Bali, Semarang, Surabaya, Malang, Salatiga, Jakarta, bandung no fatin seluk molok ekipa atu plano mai Jogja....
sira nebee la mengungsi mak sira nebee osan la iha. karik se ita boot Buti mak mengalami situasaun ida hanesan nee karik oinsa..??? Koalia deit karik, so para salva AMP ( Ahi Mate Permanente).....

Koalia kona ba estudante S2 ou S3 nebee kritika, hau haree ita boot koalia deit sein iha Data ruma....Partido hotu nebee iha bloku AMP nia laran moos uluk kritika arbiru deit governasaun FRETILIN nian, maibee na realidade agora sira hetok aat liu. AMP nee inkapasidade, koruptor, buka duun malu deit, hasai osan Povo nian hanesan hasai nia osan rasik iha ATM bank mandiri no BNU, eksekuta orsamentu seidauk hotu aprova tan ona, fahe Traktor ba nia militante deit, ahi kal-kalan mate hela deit....Huuffff...
Ministro balun halo deit sistema fahe foos nian moos la hatene....


Bainhira mak estudante ajukan tan kona ba salah mengunakan uang. Governo urus problema iha Dili laran deit karik lahun ladikin tia ona, apalagi problema estudante nian. Bainhira mak kazu Vice primeiro Ministro nian rezolve, Ministro negosio estrangeiro nian, Eletrisidade nian, depois bainhira mak Xanana husik KAK sai independente (Sr. Xanana sai fali driver KAK) no funsiona para hakat tan mai rezolve estudante nian.

Abraco

Anonymous said...

Penanggapan ba Jano Buti nia komentario :

Ita boot koalia dehan mahasiswa cengeng, nee tuir hau nia hanoin lalos, tamba sa ? Governo koalia iha media nasional no internasional (ABC news) katak atu mai buka solusaun/ halo evakusaun ba estudantes maibee sira mai nunka halo buat ida. Mahasiswa kritika tamba laos foin problema erupsaun volkano deit. Sei iha problemas barak mak akontese ona, maluk barak labele perpanjang sira nia Passport ho KITAS tamba deit atu urus buat sira nee dipersulit. Ita boot ba iha Ministerio Edukasaun husu took estudante nain hira mak uluk hatama nia rekomensaun para mai halo eduksaun iha Indonesia i kompara took hira mak ativu hela perpanjang passaporte ho KITAS.... ??? maizumenos 20% - 30% mak la perpanjang ona nia dokumentus karik, i sira iha mak KTP...ministro negosio rasik la hatene data kona ba sidadaun Timor Leste iha Indonesia.

Tuir hau nia haree governo la interese duni ba sidadaun nebee hela iha Yogyakarta. Embaixada rasik hatene katak erupsaun komesa dia 26 Outubro maibee nunka foo informasaun ruma ba Governo katak estudantes iha hela area perigu. Karik tuir ita boot nia hanoin foo infomasaun ba Governo central ( Dili) moos tenki aprova lai ka..ou presiza fasilidade ou material ruma nebee presiza orsamentu boot...??? Cuma SMS ou email oan ida.....

Koalia kona ba mengungsi, mahasiswa barak mak mengungsi tia ona ba Bali, Semarang, Surabaya, Malang, Salatiga, Jakarta, bandung no fatin seluk molok ekipa atu plano mai Jogja....
sira nebee la mengungsi mak sira nebee osan la iha. karik se ita boot Buti mak mengalami situasaun ida hanesan nee karik oinsa..??? Koalia deit karik, so para salva AMP ( Ahi Mate Permanente).....

Koalia kona ba estudante S2 ou S3 nebee kritika, hau haree ita boot koalia deit sein iha Data ruma....Partido hotu nebee iha bloku AMP nia laran moos uluk kritika arbiru deit governasaun FRETILIN nian, maibee na realidade agora sira hetok aat liu. AMP nee inkapasidade, koruptor, buka duun malu deit, hasai osan Povo nian hanesan hasai nia osan rasik iha ATM bank mandiri no BNU, eksekuta orsamentu seidauk hotu aprova tan ona, fahe Traktor ba nia militante deit, ahi kal-kalan mate hela deit....Huuffff...
Ministro balun halo deit sistema fahe foos nian moos la hatene....


Bainhira mak estudante ajukan tan kona ba salah mengunakan uang. Governo urus problema iha Dili laran deit karik lahun ladikin tia ona, apalagi problema estudante nian. Bainhira mak kazu Vice primeiro Ministro nian rezolve, Ministro negosio estrangeiro nian, Eletrisidade nian, depois bainhira mak Xanana husik KAK sai independente (Sr. Xanana sai fali driver KAK) no funsiona para hakat tan mai rezolve estudante nian.

ABC

Anonymous said...

Tanggapan Ba: Irmao Jano Buti

Cengeng??? Cengeng yang bagaimana dulu??? Mungkin iya, Cenggeng kalo ibaratkan seorang anak yang tidak diperhatikan sama sekali oleh orang tuanya. Tetapi kalo cenggeng mengharapkan Uang dari pemerintah kami, itu salah besar bro. Toh, sampai skrg kami masih bisa menjalani aktivitas seperti biasa lagi walaupun skrg status merapi masih dinyatakan...AWAS!!!!!!!
Hu sente Ita bot dehan katak mahasiwa harus teroganisir dalam suatu organisasi.... Ne ita bot foin mk mehi karik?? Ami iha ne teroganisir mk Equipa ne bele to iha jogjakarta karik, tetapi sangat disayangkan sekali kok terlambat sekali, ami hato’o ami nia susar ne antes ona ba ita nia embaixada iha jakarta maibe husi embaixada rasiik hatete katak sira mos labele halo buat ida tamba orsamento mk laiha. Nbe sei hein husi Governo Central. Hein ida nemk to’o fali buat hotu2 normal ona foin ita nia equipa mosu mai dehan atu Evakua ba SOLO. Ho oras ida ema hotu2 atu halo nia actividade hnesan bain2 foin ita nia Governo hakfodak atu evakua. Ida nemk ami sesalkan.......
Siapa juga yang menunggu langkah di kedutaan jakarta or Pemerintah Timor-leste ? Toh dua-duanya datang 2 minggu pasca letusan. Yang jelas ami ne ida2 evakua nia an rasik ona mk governo foin hakfodak to iha jogja halo evakua. Terang-terangan sekali terlihat merintah kami tidak ada persiapan sama sekali sebelum mengambil keputusan yang ingin mengevakuasi mahasiswa Timor-Leste di jogja. Seharusnya sebelum ke jogja mereka sudah harus tahu apa yang akan di lakukan, bukannya sampai disni baru sibuk rapat sana sini apa yang harus dilakukan..?? Ne hatudu katak antes equipa atu hakat mai jogja laiha koordenasaun ho Embaixada iha jakarta para bele htne siatuasi terakhir iha jogjakarta.
Semoga ne pelajaran ba ita nia Governo para ba oin sei karik iha tan Dezazrte naturaiz hanesan ne bele foti decizaun ida que lalais....!!!!!

Thx..

Nacer Frente said...

Responde ba Sr. Bere Buti,
Hu fiar katak kolega barak iha ne'e responde ona buat barak ba ita bo'ot no husu bo'ot ita bele tau ba ulun hodi tetu didiak hodi nune aban-bairua atu responde karik tengke hanoin didiak no persija hili opsaun nebe maka importante hodi hatan, Ezemplo hu fo option tolu:
1. Complain kona ba Laptop lakon
2. Complain kona ba Orsan hodi ses an ba Solo (ense mina no utiliza transporte publiko)
3. Complain kona ba Governu nia atuasaun ba kondisaun realidade nebe maka akontese iha Jogja.
Husi point 3 ne'e ida nebe maka Maun bo'ot Bere Buti importante atu hatan????
Hu fiar katak sei karik ita bo'ot responde hotu buat 3 ne'e antaun ita bo'ot mais pior.

Ita bo'ot lalika koko atu hamate Estudante nia Ideas nebe maka tengke Kritis ba situasaun ka implementasaun politika Governu.
Hau hare ita bo'ot atu hamate ho politiza buat ne'e ba fali hodi dun ba interese politika.

Hu fiar katak Sr. Buti uluk mos hakat pasu ona iha titulu nudar estudante, maibe hu "sayangkan" oetuan tanba sa maka Sr. Buti husu fali estudante hodi fo fakta no data kona ba situasaun nebe maka akontese....Sei karik ita bo'ot maka Delegasaun antaun Data saida maka ita bo'ot persija???? Merapi nakfera dadauk ne'e, Ema mengungsi dadauk ona, Ema balun mate dadauk ona no Ami "estudante nebe maka hasoru sira iha Ingkontru ne'e laos Faktus ka Data???? saida tan?????

Sr. Buti atu responde ba ida tan hanesan ne'e. Hu fo analogia hanesan ne'e...Wainhira ema moras ka kanek, Ita bo'ot lori Boneka Sirkus hodi ba halo kontente sira ka Ita bo'ot lori no haruka Infermeiru ka Doutor ba hodi kurtibu???

Bele hanoin Efektivo no Efisiensy wainhira responde ba ejijensia POVU ???
IDA NE'E MAKA AMI HAKILAR

Juvinal Inasio Ze Barto Diaz said...

Marilah kita berpikir yang jernih, Mahasiswa Timor-Leste di nabapu7n dia berada adalah tunas dan masa depan negeri ini. Keselamatan mereka adalah tanggung jawab kita semua !!!! Pemerintah TL harus memperhatikan kondisi mereka setelah erupsi Merapi. Mereka pastinya kekurangan Bahan makanan, pelayanan kesehatan dan faktor psikology lainnya....!!!! Mahasiswa kita ini tinggal di daerah yang di landa bencana, jadi sepantasnya negara harus mengalokasikan dana untuk rekoperasi m7ereka di Jogja.!!! Walaupun saya tidak pernah di Jogja, tetapi saya mengerti mereka!!! Solidaridade, A Luta Kontinua!!!!!!!! Zetcz_